MAKALAH TUGAS KOMPUTER
TEKNOLOGI HOLOGRAM PADA KONSER
Disusun
Oleh
Nama : Meisyita A. N. R
NIM : (A102.10.044)
Kelas : IB 2
AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA
2014/ 2015
DAFTAR ISI
JUDUL...................................................................................................................... i
DAFTAR
ISI............................................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN........................................................................................ iii
A. Latar
Belakang............................................................................................... iii
B. Rumusan
Masalah.......................................................................................... iii
C. Tujuan
Penulisan............................................................................................ iii
BAB
II ISI................................................................................................................ 1
A. Definisi
Hologram......................................................................................... 1
B. Sejarah
Perkembangan................................................................................... 2-3
C. Karakteristik
Hologram................................................................................. 4
D. Merekam
Hologram....................................................................................... 5-6
E. Konser
Berbasis Hologram............................................................................ 7-8
F. Beda
Holografi dan Fotografi....................................................................... 9
G. Kelebihan
dan Kekurangan Hologram.......................................................... 10
BAB
III PENUTUP.................................................................................................. 11
Kesimpulan......................................................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berkembangnya
zaman membuat banyak hal datang yang semakin membaik. Salah satu contohnya
adalah kemajuan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
Berkembangnya ilmu pengetahuan diiringi dengan teknologi yang semakin booming
untuk melakukan riset-riset penelitian. Teknologi yang digunakan tidak
hanya sekedar alat elektronik dan internet yang sudah tidak asing lagi bagi
kita. Bagaimana jika teknologi tersebut diaplikasikan pada konser? Seperti yang
diketahui, hal yang dinanti-nanti saat konser besar adalah penampilan live dari
sang idola.
Namun pada
konser berbasis hologram, fisik dan keseluruhan penampilan dari artis akan
diterjemahkan ke dalam bentuk hologram. Meski tak menampakkan diri secara
langsung, penonton tetap puas dengan efek yang ditampilkan. Alunan instrumen
musik, vokal, dan tata cahaya hologram memang membuat konser semakin menarik,
meskipun terlihat lebih sulit ketimbang aksi langsung dari Artis yang
menampilkannya secara langsung. Dengan menggunakan 2 laser dan sebuah piring
fotografi, akan tampak gambar 3D dari artis yang kita gemari tampak seperti
nyata.
B.
RUMUSAN MASALAH
- Bagaimana Sejarah Hologram?
- Apa itu hologram?
- Bagaimana teknik pembuatan hologram?
- Apa kekurangan dan kelebihan Hologram?
- Apa beda teknik holografi dengan fotografi?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Menambah pengetahuan mengenai
Teknologi Hologram
2. Mengetahui pemanfaatan hologram dalam dunia hiburan.
BAB II
ISI
A.
PENGERTIAN
bertindak sebagai gudang informasi optik. Informasi-informasi optik itu
kemudian akan membentuk suatu gambar, pemandangan, atau adegan. Hologram
merupakan jelmaan dari gudang informasi (information storage) yang mutakhir.
Hologram mampu menyimpan informasi yang di dalamnya memuat objek-objek 3
dimensi (3D). Tidak hanya objek-objek yang biasa terdapat di foto atau gambar pada
umumnya. Hal itu disebabkan prinsip kerja hologram tidak sesederhana lensa
fotografi. Hologram menggunakan prinsip-prinsip difraksi dan interferensi, yang
merupakan bagian dari fenomena gelombang.
Teknologi holografi ini pertama kali diperkenalkan oleh Dennis
Gabor pada
tahun 1947 yang kemudian membuatnya dianugerahi penghargaan Nobel Fisika pada
tahun 1971. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya teknik holografi ini
mengalami pasang surut hingga kemudian pada tahun 1960, dengan adanya
perkembangan teknologi laser, perkembangan teknologi holografi terlihat semakin
nyata.
B. SEJARAH PERKEMBANGAN
Pada tahun
1947, Gabor secara tidak sengaja menemukan holografi. Pada awalnya Gabor sedang
berusaha meneliti mikroskop elektron. Ia mengembangkan teori untuk meningkatkan
kemampuan mikroskop tersebut. Pada saat ia berusaha membuktikan teorinya tersebut,
ia tidak menggunakan pancaran elektron, melainkan menggunakan cahaya. Dengan
percobaan itu, Gabor menemukan teori holografi, yaitu ilmu yang memproduksi
hologram. Dengan teorinya, ia berhasil menciptakan hologram pertama di dunia.
Istilah “hologram” ciptaan Gabor berasal dari Bahasa Yunani: holo dan gramma,
yang berarti “pesan menyeluruh”. Sebuah potret holografik Dennis Gabor
diproduksi pada tahun 1971 dengan menggunakan laser ruby berdenyut.
Berdasarkan teori hologram Gabor, hologram dapat dibuat melalui
proses pembelahan dua sinar laser yang searah selajur. Lajur pertama, disebut
“acuan”, menyinari selembar lempeng peka foto atau film, sedangkan lajur kedua
menyinari objek untuk diholografikan. Cahaya yang dicerminkan objek ini
kemudian saling bertabrakan di atas lempengan tadi, dan menciptakan pola
gabungan yang kemudian dikembangkan lagi untuk menampilkan gambar 3 dimensi.
Pada saat itu, hologram hanya membutuhkan satu ruangan tempat citra tertentu
ditembakkan sehingga seolah-olah menjadi bagian dari ruangan itu sendiri.
Dengan demikian citra tadi akan menimbulkan kesan nyata dan sangat fantastis.
Namun hologram ciptaan Gabor ini tidak tersedia secara komersial hingga
pengenalan teknologi laser pada tahun 1960.
Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1979 oleh
dua orang ilmuwan Soviet yang berhasil mengadaptasi temuan Dennis Gabor dengan “sinehologram”.
Guy Fihman dan Claudine Eizykman mulai bekerja sama di bidang hologram ketika
keduanya menjadi guru besar sinema di Universitas Paris. Dengan alat yang
dirancang khusus, mereka membuat dua buah sinehologram berukuran 35 mm dan 70
mm yang dipertunjukkan di College of France, Paris. Teknologi ini kemudian
dikembangkan hingga berukuran 126 mm yang kemudian merupakan langkah pertama
untuk membuat sinehologram yang dapat ditonton lebih dari dua orang dalam waktu
yang bersamaan. Berkat temuannya melalui hologram, Dennis Gabor diangkat
menjadi anggota Royal Society London pada tahun 1956 dan anggota kehormatan
Akademi Ilmiah Hongaria pada tahun 1964 serta dianugerahi Nobel Fisika pada
tahun 1971.
Ilmuwan dari Universitas Arizona telah mengembangkan sebuah
teknologi di mana satu hari dapat digunakan untuk menyimpan data dalam jumlah
besar dalam bentuk holografik. Menurut salah satu ilmuwan Nasser Peyghambarian,
optik Hologram akan menawarkan aplikasi masa depan dalam pengobatan dan
manufaktur serta dalam industri hiburan. Tim peneliti dari Universitas Arizona
telah mengumumkan bahwa mereka berhasil mengembangkan gerakan tercepat hologram
3D.
Nasser mengakui bahwa tantangan awal untuk mencapai kualitas
hologram telah berhasil diatasi ketika tim berhasil menciptakan material yang
mampu merekam dan menampilkan gambar 3D dengan refresh rate dua detik. Yang
pasti, menurut Peyghambarian prototipe sistem informasi 3D dapat menangkap
pengambilan gambar objek dari sudut yang berbeda – menggunakan 16 kamera untuk
mengambil gambar dari objek setiap detiknya. Gambar tesebut, selanjutnya diolah
menjadi data pixel holografik oleh komputer dan mengirim sinyal dengan dua laser,
yang kemudian menulis data dengan cara merekamnya. Selama proses penulisan,
kedua bahan bergabung untuk menciptakan sebuah pola interferensi cahaya terang
dan gelap, dan kemudian gambar 3D direkonstruksi dengan menembakkan cahaya
lain.
B.
KARAKTERISTIK HOLOGRAM
Seperti yang telah disebutkan, holografi merupakan hasil
rekonstruksi dari cahaya yang tersebar dari suatu objek tertentu sehingga citra
yang direkam akan muncul secara 3 dimensi (yang disebut hologram). Teknologi
perekaman citra 3 dimensi ini menggunakan sinar koheren (seperti laser).
Setelah pemrosesan, penampakan benda akan terlihat berbeda-beda dari berbagai
sudut. Pembuatan hologram tradisional menggunakan proses kimia yang rumit. Akan
tetapi, penampakan pada hologram modern dapat dilihat dengan pencahayaan yang
biasa dan dapat pula menunjukkan citra 3 dimensi benda besar yang bergerak
dengan pewarnaan yang lengkap.
Hasil pencitraan hologram memiliki beberapa karakteristik
yang unik. Beberapa di antaranya dijelaskan berikut ini.
- Cahaya yang sampai ke mata pengamat yang berasal dari gambar hasil rekonstruksi dari sebuah hologram adalah sama dengan objek aslinya. Seseorang saat melihat gambar hologram dapat melihat kedalaman paralaks dan berbagai perspektif berbeda seperti yang ada pada skema pemandangan yang sebenarnya.
- Hologram dari suatu objek yang tersebar dapat direkonstruksi dari bagian kecil hologram. Jika sebuah hologram pecah berkeping-keping, setiap bagian dapat digunakan untuk reproduksi keseluruhan gambar. Walau bagaimanapun, penyusutan dari ukuran hologram dapat menyebabkan penurunan perspektif dari gambar, resolusi, dan tingkat kecerahan dari gambar.
- Dari sebuah hologram dapat direkonstruksi dua jenis gambar: gambar nyata (pseudocopic) dan gambar maya (orthoscopic).
- Sebuah hologram tabung dapat memberikan pandangan 360 derajat dari objek.
- Lebih dari satu gambar independen yang dapat disimpan dalam satu pelat fotografi yang sama yang dapat dilihat satu per satu dalam satu kesempatan.
C.
MEREKAM HOLOGRAM
a. Laser
Hologram
dicatat menggunakan kilatan cahaya yang menerangi adegan dan kemudian jejak
pada media perekam, banyak cara sebuah foto yang direkam. Selain itu,
bagaimanapun, sebagian dari sinar harus bersinar secara langsung ke media
perekam – ini sinar kedua dikenal sebagai balok referensi. Hologram memerlukan
sebuah laser sebagai sumber cahaya tunggal. Laser dapat tepat dikontrol dan
memiliki panjang gelombang yang tetap, tidak seperti sinar matahari atau cahaya
dari sumber konvensional, yang mengandung panjang gelombang yang berbeda. Untuk
mencegah cahaya eksternal dari campur, hologram biasanya diambil dalam
kegelapan, atau di tingkat cahaya rendah dari warna yang berbeda dari sinar
laser yang digunakan dalam pembuatan hologram.
Holografi
membutuhkan waktu paparan tertentu (seperti fotografi), yang dapat dikendalikan
dengan menggunakan rana, atau dengan menghitung waktu elektronik laser.
b.
Alat-alat lain
Sebuah hologram
dapat dibuat dengan bersinar bagian dari sinar langsung ke media perekam, dan
bagian lainnya ke objek sedemikian rupa sehingga beberapa cahaya tersebar jatuh
ke media perekam.
Sebuah
pengaturan yang lebih fleksibel untuk merekam hologram memerlukan sinar laser
ditujukan melalui serangkaian elemen yang mengubahnya dengan cara yang berbeda.
Elemen pertama adalah beam splitter yang membagi balok menjadi dua balok
identik, masing-masing ditujukan ke arah yang berbeda:
Satu balok
(dikenal sebagai pencahayaan atau sinar objek) yang menyebar menggunakan lensa
dan diarahkan ke adegan menggunakan cermin. Beberapa cahaya tersebar
(tercermin) dari tempat kejadian kemudian jatuh ke media perekam.
Sinar kedua (dikenal sebagai berkas acuan) juga menyebar melalui penggunaan lensa, tetapi diarahkan sehingga tidak datang dalam kontak dengan adegan, dan bukannya perjalanan langsung ke media perekam.
Sinar kedua (dikenal sebagai berkas acuan) juga menyebar melalui penggunaan lensa, tetapi diarahkan sehingga tidak datang dalam kontak dengan adegan, dan bukannya perjalanan langsung ke media perekam.
Beberapa bahan
yang berbeda dapat digunakan sebagai media perekam. Salah satu yang paling umum
adalah film yang sangat mirip dengan film fotografi (emulsi fotografi perak
halida), namun dengan konsentrasi yang lebih tinggi cahaya-reaktif biji-bijian,
sehingga mampu resolusi lebih tinggi yang membutuhkan hologram. Lapisan ini
media perekam (misalnya perak halida) melekat pada substrat transparan, yang
biasanya kaca, tetapi juga mungkin plastik.
Ø Proses
pembuatan
Ketika dua sinar
laser mencapai media perekam, gelombang cahaya bersinggungan dan saling
mengganggu. Ini adalah pola interferensi yang dicantumkan pada media perekam.
Pola itu sendiri tampaknya acak, karena merupakan cara di mana cahaya adegan
itu mengganggu sumber cahaya asli – tapi bukan sumber cahaya asli itu sendiri.
Pola interferensi dapat dianggap sebagai versi adegan yang, membutuhkan kunci
tertentu – sumber cahaya asli – dalam rangka untuk melihat isinya.
Kunci yang hilang
tersebut lalu kemudian disinari dengan laser, yang identik dengan yang
digunakan untuk merekam pengembangan hologram pada film. Ketika balok ini
menerangi hologram, Balok difraksi oleh pola permukaan hologram itu. Hal ini
akan menghasilkan medan cahaya identik dengan yang awalnya diproduksi oleh
tempat kejadian dan tersebar ke hologram. Gambar efek ini memproduksi dalam
retina seseorang dikenal sebagai gambar virtual Holografi vs. Fotografi.
(Kiri)
Proses terbentuknya hologram dari seperangkat alat optik; (Kanan) Proses
teramatinya hologram oleh pengamat. Sumber: http://www.howstuffworks.com
D. KONSER BERBASIS HOLOGRAM
a. Dijadikan
Konsep Konser Musik
Konsep konser
hologram ini sudah digunakan di Jepang dalam konser Vocaloid, perangkat lunak
yang dikembangkan Crypton Future Media dan Yamaha. Konser tersebut menampilkan
animasi dalam bentuk 3D yang bernyanyi dan menari di atas panggung seperti
layaknya artis-artis lainnya.
Tidak hanya di
Jepang, konser dengan konsep hologram juga sudah diselenggarakan di California,
yang kembali menghadirkan dan menghidupkan rapper terkenal bernama Tupac yang
telah meninggal beberapa tahun silam.
Melihat
antusias penonton dan keunikan konser berkonsep hologram, membuat pengamat
industri kreatif, Anto Motulz, Direktur Provetic Consultant, melihat bahwa
perkembangan konser musik dengan menggunakan teknologi 3D hologram akan semakin
besar.
“Ini bisa menjadi kebutuhan baru
bagi penonton yang ingin nonton konser atau seni pertunjukan lain, begitu juga
musisinya,” tuturnya.
b. Bintang
yang Dihidupkan
Teknologi
hologram memberikan “kehidupan” kembali bagi para bintang dan penggemarnya.
Berikut beberapa di antaranya.
>>
Michael Jackson
Siapa yang tak
kenal dengan penyanyi legendaris Michael Jackson? Beberapa waktu lalu, ia
kembali tampil di atas panggung untuk menyanyikan lagu terbarunya yang berjudul
Slave 2 the Rythm di panggung Billboard Music Awards 2014 pada Minggu, 18 Mei
2014.
“Kami
menampilkan Michael Jackson di atas panggung Billboard Music Awards 2014 dengan
menggunakan teknologi hologram, sehingga ia terlihat benar-benar tampil di
dunia nyata,” tulis laman Billboard.
Sebelumnya,
pihak penyelenggara dikabarkan sudah menghubungi ahli pembuat hologram, John
Textor, untuk membuat sosok Jacko terlihat seperti hidup sungguhan. Textor
sebelumnya pernah membuat hologram penyanyi Tupac Shakur di ajang Coachella
pada 2012.
>>
Hatsune Miku
Penggemar
Hatsune Miku di Indonesia boleh berbangga. Pasalnya, Jakarta menjadi kota
pertama yang menggelar Hatsune Miku Expo 2014. Tidak hanya memamerkan berbagai
hal yang berhubungan dengan karakter Vocaloid asal Jepang tersebut, Expo ini
juga menghadirkan konser Hatsune Miku yang berteknologi tinggi, yakni dengan
menggunakan teknologi hologram.
>> Tupac
Shakur
Pada Festival
Coachhella yang diselenggarakan di California, AS, sosok rapper Tupac yang
telah meninggal pada 1996 kembali dihidupkan. Di panggung, sosok Tupac melalui
teknologi hologram yang dibuat oleh AV Concept menyapa penonton dan bernyanyi
bersama rapper Dr. Dre dan Snoop Dogg.
>>
Gorillaz
Sekian lama
menggunakan layar hologram, band virtual Gorillaz akhirnya tampil live dengan
personel asli di atas panggung. Show yang digelar di The Toundhouse, Camden,
London Utara, band yang didirikan Blur Damon Albarn dan kartunis, Jamie Hewlett
menjadi kali pertama mereka tampil secara perorangan.
>> Andien
dan Dira Sugandi
Andien dan Dira
Sugandi, juga mengadakan konser dengan konsep hologram, di Skenoo Exhibition,
Gandaria City, Jakarta, beberapa waktu lalu. Konser yang melibatkan kecanggihan
teknologi dan dunia kreativitas ini mengusung konsep TechnoCrea bertajuk Sync.
Konser yang
digawangi Full Cycle ini menyajikan kecanggihan teknologi visual multimedia.
Dengan durasi 90 menit, Andien dan Dira Sugandi bernyanyi dengan balutan
hologram 3D dan multi-layer video mapping di atas panggung.
“Kolaborasi
musik dengan teknologi (hologram 3D dan multi-layer video mapping) bukan hal
baru di luar negeri. Sering juga dipakai dalam peragaan busana, tidak hanya musik,”
ujar Rinaldy Puspoyo pendiri Full Cycle.
F. BEDA
HOLOGRAFI DAN FOTOGRAFI
Sebuah hologram merupakan rekaman informasi mengenai cahaya
yang berasal dari adegan asli sebagaimana tersebar di berbagai arah, bukan
hanya dari satu arah, seperti dalam sebuah foto. Hal ini memungkinkan adegan yang akan dilihat
dari berbagai sudut yang berbeda, seolah-olah masih ada.
Sebuah foto dapat direkam dengan menggunakan sumber cahaya
normal (sinar matahari atau lampu listrik) sedangkan laser diperlukan untuk merekam
hologram.
Sebuah lensa diperlukan dalam
fotografi untuk merekam gambar, sedangkan di holografi, cahaya dari objek
tersebut tersebar langsung ke media perekam.
Sebuah
rekaman hologram membutuhkan sinar kedua (balok referensi) untuk diarahkan ke
media perekam.
Sebuah foto dapat dilihat dalam berbagai kondisi
pencahayaan, sedangkan hologram hanya dapat dilihat dengan bentuk yang sangat
spesifik iluminasi.
Ketika sebuah foto yang dipotong setengah, masing-masing
bagian menunjukkan setengah dari TKP. Ketika hologram dipotong setengah,
seluruh pemandangan masih dapat dilihat di masing-masing bagian. Hal ini
karena, sedangkan setiap titik dalam sebuah foto hanya mewakili cahaya tersebar
dari satu titik dalam adegan, setiap titik pada rekaman hologram mencakup
informasi tentang cahaya tersebar dari setiap titik di TKP.
Sebuah foto adalah representasi dua dimensi yang hanya dapat
mereproduksi efek tiga dimensi dasar, sedangkan rentang melihat direproduksi
dari hologram menambahkan isyarat persepsi banyak mendalam yang hadir dalam
adegan asli. Isyarat ini diakui oleh otak manusia dan diterjemahkan ke dalam
persepsi yang sama dari sebuah gambar tiga dimensi seperti ketika adegan asli
mungkin telah dipandang.
Sebuah foto dengan jelas memetakan bidang cahaya dari gambar
aslinya. Permukaan hologram dikembangkan terdiri dari pola yang sangat baik,
tampak acak, dan tampak tidak memiliki hubungan dengan adegan yang direkam.
G.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN HOLOGRAM
v KELEBIHAN
1.
Dapat memberikan efek seolah-olah
gambar yang ditampilkan tampak nyata.
2.
Mempermudah media massa, khususnya media massa
elektronik dalam menyampaikan informasi karena tampilannya lebih menarik.
3.
Menambah kreatifitas baru bagi dunia film dan
hiburan.
v KEKURANGAN
Berdasarkan survei Hudson Square Research Juni 2010, menyaksikan teknologi hologram pada televisi dlm jangka waktu tertentu bisa menyebabkan mual, sakit mata, pusing & besiko bagi ibu hamil. Hal ini dikarenakan televisi hologram menggunakan lensa lentikular nan menyebabkan tampilan bbeda pada mata kanan & kiri. Akan tetapi, hal ini dapat dihindr jika layar hologram tak menggunakan lensa lentikular, melainkan menggunakan satu sistem optik saja maka tak akan menyebabkan mual, sakit mata & pusing karena mata kanan & kiri menerima tampilan gambar yang sama.
Berdasarkan survei Hudson Square Research Juni 2010, menyaksikan teknologi hologram pada televisi dlm jangka waktu tertentu bisa menyebabkan mual, sakit mata, pusing & besiko bagi ibu hamil. Hal ini dikarenakan televisi hologram menggunakan lensa lentikular nan menyebabkan tampilan bbeda pada mata kanan & kiri. Akan tetapi, hal ini dapat dihindr jika layar hologram tak menggunakan lensa lentikular, melainkan menggunakan satu sistem optik saja maka tak akan menyebabkan mual, sakit mata & pusing karena mata kanan & kiri menerima tampilan gambar yang sama.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Membicarakan tentang perlembangan teknologi di zaman
sekarang memang tidak akan ada habisnya, sebuah teknologi tidak akan berhenti
di suatu titik saja karena teknologi akan terus berkembang mengikuti
perkembangan zaman dan akan menghasilkan ide-ide yang lebih canggih dan lebih
baik dari sebelumnya. Teknologi akan berubah disetiap generasinya dan akan
semakin canggih. Hal ini berkembang untuk mempermudah melaksanakan berbagai
macam aktifitas manusia.Hal tersebut tentu tidak lepas dari sifat manusia yang
tidak pernah puas.Oleh sebab itu, teknologi harus berkembang dan menghasilkan
teknologi yang lebih baik dari sebelumnya. Hal tersebut dapat terwujud di masa
depan dengan menggunakan teknologi hologram. Dengan hologram, manusia tidak
memerlukan perangkat yang besar dan
banyak.
Teknologi hologram merupakan bentuk lanjutan dari fotografi
yang memungkinkan gambar terekam dalam tiga dimensi.Berbalik dari gambar 3D dan
realitas virtual pada layar computer 2D, Hologram nampak sebagai gambar nyata
dalam dimensi yang tidak mensimulasi kedalaman gambar atau membutuhkan bahan
khusus untuk dapat dilihat.Hologram menggunakan prinsip-prinsip difraksi dan
interfensi, yang merupakan bagian dari fenomena
gelombang.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.howstuffworks.com/hologram
http://nerims.wordpress.com/2013/04/16/hologram/
