BAB
I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Krisis moneter melanda
di mana-mana, tak terkecuali di negeri Indonesia. Para ekonom dunia sibuk
mencari sebab-sebabnya dan berusaha sekuat tenaga untuk memulihkan perekonomian
di negaranya masing-masing. Krisis ekonomi telah menimbulkan banyak kerugian,
meningkatnya pengangguran, meningkatnya tindak kejahatan dan sebagainya.
Al-Qur'an telah
memberikan beberapa contoh tegas mengenai masalah-masalah ekonomi yang
menekankan bahwa ekonomi adalah salah satu bidang perhatian Islam.
"(Ingatlah) ketika Syu'aib berkata kepada mereka (penduduk Aikah):
'Mengapa kamu tidak bertaqwa?' Sesungguhnya aku adalah seorang rasul yang telah
mendapatkan kepercayaan untukmu. Karena itu bertaqwalah kepada Allah dan ta'atilah
aku. Aku sama sekali tidak menuntut upah darimu untuk ajakan ini, upahku tidak
lain hanyalah dari Tuhan Penguasa seluruh alam. Tepatilah ketika kamu menakar
dan jangan sampai kamu menjadi orang-orang yang merugi. Timbanglah dengan
timbangan yang tepat. Jangan kamu rugikan hak-hak orang (lain) dan janganlah
berbuat jahat dan menimbulkan kerusakan di muka bumi." (Qs.26:177-183)
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa prinsip-prinsip ekonomi yang
diterapkan sekarang?
2.
Apakah Ekonomi Islam itu?
3.
Bagaimana penerapan Ekonomi Islam di
Indonesia?
4.
Apa sajakah Dasar-dasar Ekonomi Islam?
5.
Hubungan Ekonomi Islam dan Tantangan
Kapitalisme, Kenapa Ekonomi Islam baik diterapkan?
6.
Bagaimana cara mengembangkan konsep
ekonomi Islam di Indonesia
TUJUAN PENULISAN
Dalam makalah ini, penyusun
akan memaparkan tentang seluk beluk islam dan perekonomian, sehingga pembaca
dapat mengetahui
1.
Sistem ekonomi Islam secara global
2.
Perkembangan sistem ekonomi Islam di
Indonesia
3.
Kendala dan tantangan yang dihadapi
4.
Strategi efektif pengembangan sistem
ekonomi Islam di Indonesia.
BAB
II
PEMBAHASAN
·
Prinsip-prinsip Ekonomi
Ilmu
ekonomi lahir sebagai sebuah disiplin ilmiah setelah berpisahnya aktifitas
produksi dan konsumsi. Ekonomi merupakan aktifitas yang boleh dikatakan sama
halnya dengan keberadaan manusia di muka bumi ini, sehingga kemudian timbul
motif ekonomi, yaitu keinginan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Prinsip
ekonomi adalah langkah yang dilakukan manusia dalam memenuhi kebutuhannya
dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil yang maksimal. Sedangkan
sistem ekonomi ada berbagai macam, di antaranya:
ü Sistem
Ekonomi Kapitalis
Prinsip
ekonomi kapitalis adalah:
-
Kebebasan memiliki harta secara persendirian.
-
Kebebasan ekonomi dan persaingan bebas.
-
Ketidaksamaan ekonomi.
ü Sistem
Ekonomi Komunis
Prinsip
ekonomi komunis adalah:
-
Hak milik atas alat-alat produksi oleh negara.
-
Proses ekonomi berjalan atas dasar rencana yang telah dibuat.
-
Perencanaan ekonomi sebagai rencana / dalam proses ekonomi yang harus dilalui.
ü Sistem
Ekonomi Sosialis
Prinsip
ekonomi sosialis adalah:
-
Hak milik atas alat-alat produksi oleh koperasi-koperasi serikat pekerja, badan
hukum dan masyarakat yang lain.
Pemerintah menguasai alat-alat produk yang vital.
-
Proses ekonomi berjalan atas dasar mekanisme pasar.
-
Perencanaan ekonomi sebagai pengaruh dan pendorong dengan usaha menyesuaikan
kebutuhan individual dengan kebutuhan masyarakat.
Indonesia
memiliki sistem ekonomi sendiri, yaitu sistem demokrasi ekonomi, yang
prinsip-prinsip dasarnya tercantum dalam UUD'45 pasal 33.
·
Apakah Ekonomi Islam?
Sistem
kapitalis yang saat ini banyak dipergunakan telah menunjukkan kegagalan dengan
mengakibatkan terjadinya krisis ekonomi. Sistem ekonomi Islam sebagai pilihan
alternatif mulai digali untuk diterapkan sebagai sistem perekonomian yang baru.
Bagaimanakah sistem ekonomi Islam itu? Sistem ekonomi Islam mempunyai perbedaan
yang mendasar dengan sistem ekonomi yang lain, dimana dalam sistem ekonomi
Islam terdapat nilai moral dan nilai ibadah dalam setiap kegiatannya.
Ø Prinsip
ekonomi Islam adalah:
-
Kebebasan individu.
-
Hak terhadap harta.
-
Ketidaksamaan ekonomi dalam batasan.
-
Kesamaan sosial.
-
Keselamatan sosial.
-
Larangan menumpuk kekayaan.
-
Larangan terhadap institusi anti-sosial.
-
Kebajikan individu dalam masyarakat.
·
Konsep Ekonomi Islam
Islam
mengambil suatu kaidah terbaik antara kedua pandangan yang ekstrim (kapitalis
dan komunis) dan mencoba untuk membentuk keseimbangan di antara keduanya
(kebendaan dan rohaniah). Keberhasilan sistem ekonomi Islam tergantung kepada
sejauh mana penyesuaian yang dapat dilakukan di antara keperluan kebendaan dan
keperluan rohani / etika yang diperlukan manusia. Sumber pedoman ekonomi Islam
adalah al-Qur'an dan sunnah Rasul, yaitu dalam:
-
Qs.al-Ahzab:72 (Manusia sebagai makhluk pengemban amanat Allah).
-
Qs.Hud:61 (Untuk memakmurkan kehidupan di bumi).
-
Qs.al-Baqarah:30 (Tentang kedudukan terhormat sebagai khalifah Allah di bumi).
Hal-hal
yang tidak secara jelas diatur dalam kedua sumber ajaran Islam tersebut
diperoleh ketentuannya dengan jalan ijtihad.
·
Dasar-dasar Ekonomi Islam:
Ø Dasar-dasar
ekonomi Islam adalah:
1)
Bertujuan untuk mencapai masyarakat yang sejahtera baik di dunia dan di
akhirat, tercapainya pemuasan optimal berbagai kebutuhan baik jasmani maupun
rohani secara seimbang, baik perorangan maupun masyarakat. Dan untuk itu alat
pemuas dicapai secara optimal dengan pengorbanan tanpa pemborosan dan
kelestarian alam tetap terjaga.
2)
Hak milik relatif perorangan diakui sebagai usaha dan kerja secara halal dan dipergunakan
untuk hal-hal yang halal pula.
3)
Dilarang menimbun harta benda dan menjadikannya terlentar.
4)
Dalam harta benda itu terdapat hak untuk orang miskin yang selalu meminta, oleh
karena itu harus dinafkahkan sehingga dicapai pembagian rizki.
5)
Pada batas tertentu, hak milik relatif tersebut dikenakan zakat.
6)
Perniagaan diperkenankan, akan tetapi riba dilarang.
7)
Tiada perbedaan suku dan keturunan dalam bekerja sama dan yang menjadi ukuran
perbedaan adalah prestasi kerja.
·
Kemudian landasan nilai yang menjadi
tumpuan tegaknya sistem ekonomi Islam adalah sebagai berikut:
Ø Nilai
dasar sistem ekonomi Islam:
1)
Hakikat pemilikan adalah kemanfaatan, bukan penguasaan.
2)
Keseimbangan ragam aspek dalam diri manusia.
3)
Keadilan antar sesama manusia.
Ø Nilai
instrumental sistem ekonomi Islam:
1)
Kewajiban zakat.
2)
Larangan riba.
3)
Kerjasama ekonomi.
4)
Jaminan sosial.
5)
Peranan negara.
Ø Nilai
filosofis sistem ekonomi Islam:
1)
Sistem ekonomi Islam bersifat terikat yakni nilai.
2)
Sistem ekonomi Islam bersifat dinamik, dalam arti penelitian dan
pengembangannya berlangsung terus-menerus.
Ø Nilai
normatif sistem ekonomi Islam:
1)
Landasan aqidah.
2)
Landasan akhlaq.
3)
Landasan syari'ah.
4)
Al-Qur'anul Karim.
5)
Ijtihad (Ra'yu), meliputi qiyas, masalah mursalah, istihsan, istishab, dan urf.
·
Ekonomi Islam dan Tantangan Kapitalisme
Perbedaan
antara sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi yang lain adalah:
1) Asumsi
dasar / norma pokok maupun aturan main dalam proses ataupun interaksi kegiatan
ekonomi yang diberlakukan. Dalam sistem ekonomi Islam asumsi dasarnya adalah
syari'ah Islam, diberlakukan secara menyeluruh baik terhadap individu,
keluarga, kelompok masyarakat, usahawan maupun penguasa/pemerintah dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya baik untuk keperluan jasmaniah maupun rohaniah.
2) Prinsip
ekonomi Islam adalah penerapan asas efisiensi dan manfaat dengan tetap menjaga
kelestarian lingkungan alam.
3) Motif
ekonomi Islam adalah mencari keberuntungan di dunia dan di akhirat selaku
khalifatullah dengan jalan beribadah dalam arti yang luas.
4) Berbicara
tentang sistem ekonomi Islam dan sistem ekonomi kapitalis tidak bisa dilepaskan
dari perbedaan pendapat mengenai halal-haramnya bunga yang oleh sebagian ulama
dianggap sebagai riba yang diharamkan oleh al-Qur'an.
5) Manfaat
uang dalam berbagai fungsi baik sebagai alat penukar, alat penyimpan kekayaan
dan pendukung peralihan dari sistem barter ke sistem perekonomian uang, oleh
para penulis Islam telah diakui, tetapi riba mereka sepakati sebagai konsep
yang harus dihindari dalam perekonomian.
6) Sistem
bunga dalam perbankan (rente stelsel) mulai diyakini oleh sebagian ahli sebagai
faktor yang mengakibatkan semakin buruknya situasi perekonomian dan sistem
bunga sebagai faktor penggerak investasi dan tabungan dalam perekonomian
Indonesia, sudah teruji bukan satu-satunya cara terbaik mengatasi lemahnya
ekonomi rakyat.
7) Larangan
riba dalam Islam bertujuan membina suatu bangunan ekonomi yang menetapkan bahwa
modal itu tidak dapat bekerja dengan sendirinya, dan tidak ada keuntungan bagi
modal tanpa kerja dan tanpa penempatan diri pada resiko sama sekali. Karena itu
Islam secara tegas menyatakan perang terhadap riba dan ummat Islam wajib
meninggalkannya (Qs.al-Baqarah:278), akan tetapi Islam menghalalkan mencari
keuntungan lewat perniagaan (Qs.83:1-6)
·
Krisis Ekonomi: Agenda Penyelesaian
Ekonomi Muslim
Krisis
ekonomi disebabkan oleh berbagai macam hal, antara lain:
-
Menurunnya kualitas moral/mental, bisa dikatakan sebagai faktor yang paling
penting.
-
Keadilan yang tidak merata (kolusi).
-
Tidak adanya keterbukaan/transparansi oleh pemerintah dalam berbagai hal.
-
Merebaknya sistem perekonomian yang menggunakan sistem riba.
Di
samping hal-hal tersebut di atas, masih banyak faktor lain yang mendorong
terjadinya krisis ekonomi, misalnya suasana politik yang tidak stabil,
persaingan yang tidak sehat, krisis kepercayaan, dan ada satu hal yang saat ini
sedang banyak dibicarakan oleh para ekonom, yaitu bahwa sistem ekonomi yang ada
sudah tidak sesuai lagi untuk diterapkan, sehingga adanya suatu sistem perekonomian
dengan formula yang baru.
·
Adapun konsep pelaksanaan kegiatan
ekonomi Muslim dalam mengatasi krisis (terutama yang terjadi di Indonesia),
secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut:
1) Pendidikan
moral/mental mutlak harus ditingkatkan, baik dari tingkat orang-per-orang,
rumah tangga, masyarakat, maupun negara. Dan nuansa moral inipun harus dapat
selalu didengungkan dalam setiap kegiatan baik dalam berpolitik, berekonomi,
berbudaya, dan lain sebagainya.
2) Keadilan
yang merata meliputi berbagai bidang, di antaranya: Pemerataan peningkatan
sumber daya manusia, pemerataan keadilan dalam pelaksanaan hukum, dalam arti
bahwa setiap pelanggar harus mendapatkan sanksi yang tegas.
3) Adanya
transparansi/keterbukaan dalam setiap kegiatan yang menyangkut kehidupan
berbangsa dan bernegara.
4) Melacak
sumber yang menyebabkan krisis (tegantung krisis apa).
5) Menerapkan
sistem ekonomi Islam dan menghapus praktek pembungaan uang.
(Pendapat
Dumairy, MA - dosen dan pengamat ekonomi Islam - 1998)
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Perekonomian
sebagai salah satu sendi kehidupan yang penting bagi manusia, oleh al-Qur'an
telah diatur sedemikian rupa. Riba secara tegas telah dilarang karena merupakan
salah satu sumber labilitas perekonomian dunia. Al-Qur'an menggambarkannya
sebagai orang yang tidak dapat berdiri tegak melainkan secara limbung bagai
orang yang kemasukan syaithan.
Hal
terpenting dari semua itu adalah bahwa kita harus dapat mengembalikan fungsi
asli uang yaitu sebagai alat tukar / jual-beli. Memperlakukan uang sebagai komoditi
dengan cara memungut bunga adalah sebuah dosa besar, dan orang-orang yang tetap
mengambil riba setelah tiba larangan Allah, diancam akan dimasukkan ke neraka
(Qs.al-Baqarah:275). Berdirinya Bank Muamalat Indonesia merupakan salah satu
contoh tantangan untuk membuktikan suatu pendapat bahwa konsepsi Islam dalam
bidang moneter dapat menjadi konsep alternatif.
DAFTAR
PUSTAKA
M.Rusli Karim (Editor), Berbagai
Aspek Ekonomi Islam, P3EI UII Yogyakarta, PT.Tiara Wacana, YK-1992.
Thahir Abdul Muhsin Sulaiman,
Menanggulangi Krisis Ekonomi Secara Islam, Terjemahan Ansori Umar Sitanggal,
Al-Ma'arif Bandung-1985.
Lembar Jum'at Al-Miqyas - Edisi
71: Suku Bunga Tinggi atau Rendah Sama Saja, Forum Studi Al-Ummah, YK-1996.
Afzal-Ur-Rahman, Doktrin Ekonomi
Islam.
Sayid Sabiq, Unsur Dinamika
Islam.
Dr.Budiono, Ekonomi Mikro,
BPFE-UGM.
Dan berbagai sumber lainnnya.
.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar