Jumat, 03 April 2015

Penggunaan Bahasa pada SMS dan Media Chatting




BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kemajuan Teknologi membuat penggunanya dimudahkan dalam menggunakan berbagai sarana. Salah satunya adalah sarana komunikasi, contohnya telepon genggam. Semakin bertambahnya tahun, maka kualitas yang dimiliki teknologi tersebut juga semakin canggih. Belum lagi, harga yang ditawarkan juga semakin terjangkau. Secara otomatis, hampir setiap warga di Indonesia pasti memiliki jenis alat komunikasi tersebut. Untuk mengirim informasi hape memerlukan sebuah kartu sim yang berisi saldo atau yang sering kita sebut dengan pulsa. Dengan pulsa kita dapat memanfaatkannya untuk menghubungi seseorang. Namun  hal ini mempunyai kekurangan, untuk menelepon seseorang, kita memerlukan saldo pulsa lebih dari seribu rupiah, semakin lama kita mengobrol, maka pulsa yang digunakan juga banyak. Akibatnya keinginan para pengguna “hape” untuk menelepon menjadi berkurang karena dianggap boros.
Tetapi ponsel masih memiliki kecanggihan yang lain yaitu fungsi untuk mengirim pesan atau “sms”. Berkomunikasi dengan orang terdekat akan lebih murah dengan fitur tersebut dibanding dengan menelepon. Meskipun kita tidak bias mendengar langsung suara dari orang yang kita ajak untuk berkomunikasi, namun fitur sms tetap paling digemari banyak pengguna karena terkesan murah dan mudah. Sayangnya sms juga memiliki kekurangan yaitu jumlah karakter dibatasi. Hal ini membuat pengirim sms kesulitan untuk mengetik kalimat secara utuh karena teks akan dibagi menjadi 2 pesan bila jumlah karakter maksimal sudah tercukupi.
     Dari situlah diciptakan adanya singkatan kata. Singkatan kata dapat bervariasi sehingga terkadang tidak semua orang dapat memahami arti singkatan tersebut.  Singkatan bisa digunakan pada “sms” dengan Bahasa daerah, Bahasa inggris, maupun Bahasa Negara lain, bahkan Bahasa yang populer dikalangan remaja seperti Bahasa alay dan Bahasa gaul.
Selain pada sms, singkatan ternyata juga digunakan pada  media chatting, Disamping penggunaan singkatan Bahasa, pada media chatting juga digunakan emotikon serta simbol. Emotikon dan simbol semakin mempermudah dalam pemahaman pesan yang disampaikan karena dengan emotikon dan simbol kita sebagai komunikan (penerima pesan) dapat mengerti bagaimana perasaan komunikator saat menulis pesan tersebut.
Meningkatnya kualitas telepon genggam, menyebabkan alat komunikasi yang satu ini dapat juga digunakan sebagai media chatting, Alhasil, emotikon serta symbol ikut merambah pula ke media pengiriman pesan standar pada hape alias sms.
Berdasarkan latar belakang inilah, penulis bermaksud untuk membuat makalah dengan judul “Penggunaan Bahasa pada SMS dan Media Chatting” bermaksud agar pembaca dapat menambah ilmu serta perbendahaaraan Bahasa yang sudah dikuasai sebelumnya.

BAB II
PEMBAHASAN

A.           BAHASA  PADA SMS DAN CHATTING
1.         Definisi Singkatan
Menurut Ejaan Yang Disempurnakan, Singkatan adalah bentuk Bahasa yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih.
Pedoman pembentukan singkatan dan akronim diatur dalam keputusan Mendikbud RI Nomor 0543a/U/198, tanggal 9 September 1987 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.

2.         Bagaimana dengan Singkatan pada sms dan chatting?
Perilaku komunikasi masyarakat mulai berubah seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi Bahasa-bahasa pergaulan ala teknologi sekarang mulai populer tanpa memandang usia bahkan batas Negara.
Bagi pengguna layanan pesan singkat (short message service/SMS) menggunakan bahasa singkat sudah lumrah. Sesuai dengan namanya, bahasa dalam SMS memang dituntut singkat. Namun bukan sekadar singkat, bahasa harus mudah dimengerti. Seorang komunikan (penerima pesan) harus paham komunikasi yang disampaikan lawan bicaranya. Begitu juga sang pemberi pesan, harus dipastikan bahwa yang menerima pesan mengerti. Akibatnya, komunikasi lewat SMS melahirkan istilah-istilah baru dalam bahasa komunikasi antarpengguna layanan ini.
Dalam perkembangannya istilah yang digunakan tidak hanya dipersingkat, praktis namun juga dituntut "gaul". Banyak pengguna SMS, khususnya kalangan muda yang menjadikan bahasa gaul ala SMS menjadi bahasa yang biasa biasa dalam komunikasi. Penggunaan singkatan sudah biasa dalam komunikasi via SMS. Bahkan kata singkatan itu tidak hanya berasal dari bahasa Indonesia, namun juga adaptasi dari Bahasa asing. Singkatan yang digunakan umumnya merupakan kependekan kalimat atau gabungan huruf awal dari kata yang dimaksud. Namun, ada juga yang dipadu dengan angka dan simbol.
Maka berbagai singkatan asing muncul seperti
B4 (dibaca before= sebelum)
otw (on the way=dalam perjalanan)
CM (call me= telepon saya)
 CU (see you=sampai jumpa)
SC (stay cool=Tenanglah) dan lainnya.
Kini istilah-istilah itu sudah mudah diingat dan dipergunakan. Ekspresi-ekspresi bahasa dalam bahasa Inggris itu selain digunakan dalam sarana komunikasi SMS juga untuk chatting (ngobrol) di internet. Layanan chatting yang mudah didapat di internet, menjadikan singkatan-singkatan ini semakin populer.
 
Contoh pada percakapan SMS
Percakapan SMS dengan menggunakan Bahasa yang disingkat dan Bahasa Indonesia non formal yang digabung dengan bahasa Inggris
Sms pada gambar diatas menggunakan Bahasa alay dan Bahasa yang disingkat. Serta Bahasa Inggris pada kata request.

Terjemahan;
Selamat siang kak wiwin  aku mau request lagunya vidi dong yang judulnya cemburu menguras hati, tolong diputerin ya, salam ya buat semua jak mania yang kemarin ujan-ujanan yang nggak dengerin.

3. EMOTIKON
Sejumlah sarana chatting seperti facebook (fb), twiiter, line, blackberry messenger (bbm) juga melengkapi dengan bentukan ekspresi. Maka lahirlah simbol-simbol baru yang sering disebut dengan emotikon yang mudah dimengerti oleh masyarakat. Emotikon awalnya adalah ketika tanda baca dan huruf yang diasumsikan pada gambar-gambar tertentu. Contohnya:
:) (berarti tersenyum)
:P (menjulurkan lidah)
O:) (Dizzy=Pening)
:~ (lapar)
Beberapa contoh emotikon yang mengalami perkembangan
^_^ smile
^_~ wink
^^ ketawa
^~ wink sambil ketawa
^^ senyum ala beruang
^^ tertawa gembira
^0^ tertawa senang
ㅇㅅㅇ bengong
ㅇㅅㅇ? bingung
ㅡㅅㅡ? 'apaan sih?' bertanya
ㅡㅅㅡ;;; 'apaan sih'
_" kesal
_;;; rada bt
_ ngantuk
ㅇㅂㅇ excited
ㅇㅠㅇ 'weeek~' menjulurkan lidah
-- 'weeek~'
_ nangis
_ nangis sedikit
ㅠㅁㅠ nangis bersuara
ㅠㅅㅠ nangis beruang
 Istilah atau simbol-simbol yang digunakan dalam emotikon bagi orang yang jarang menggunakannya akan menganggapnya aneh. Namun bagi mereka yang sudah akrab dengan SMS yang dipadukan dengan chatting hal itu adalah bahasa sehari-hari. Bahkan banyak simbol yang menurut penggunanya lebih berarti dari sekadar kata-kata.
Pengguna dari emotikon kebanyakan adalah perempuan karena mereka menggap hal itu lucu, bahkan ada lagi yang namanya autotext atau emotikon dengan banyak symbol yang digunakan sedangkan jika laki-laki terkadang hanya menggunakan emotikon standar/ biasa (senyum, menjulurkan lidah)
Penggunaan bahasa tertentu bagi sebagian orang nampaknya memberikan makna lebih dalam interaksi antarpersonal. Sebuah bahasa yang dipakai seringkali menjadi identitas tersendiri bagi seseorang.
Mereka merasa lebih percaya diri atau lebih berbaur dengan kata yang terbentuk dalam suatu komunitas tempat mereka berinteraksi. Sehingga tidak heran banyak kalangan, khususnya remaja yang mencoba terus menguatkan "identitas" mereka dalam ber SMS. Dalam ber-SMS seringkali mereka menambahkan humor segar. Dan seringkali penyampaian humor ini menjadi mereka lebih percaya diri. Apalagi sarana SMS memang seringkali dibumbuhi humor. Oleh karena itu banyak anak muda yang membekali diri dengan humor SMS. Mereka selalu mengolah kata lucu yang mudah disampaikan lewat SMS. Umumnya pesan yang disampaikan dan kata yang digunakan tidak panjang. Karena memang dalam bentuk pesan singkat.

A.           BAHASA BARU
Bagi mereka SMS bukan hanya sekadar berkomunikasi juga memperlihatkan eksistensi diri. Maka jadilah sejumlah istilah dan simbol itu menjadi bahasa pergaulan ala remaja. Sulit bagi mereka menghindari istilah-istilah ini.
Walaupun di SMS tidak tergambar wajah senyum, namun dengan tanda ":)" lawan bicara mengetahui bahwa yang diajaknya sedang tersenyum. Dengan gambar senyum itu akan sangat efektif untuk mengetahui bahwa yang diajak bicara sedang bergembira. Begitu juga jika yang dituliskan adalah simbol ":P" yang berarti menjulurkan lidah, maka lawan bicara akan mengetahui bahwa dia sedang bercanda dengan kita. Gambar kebingungan yang diwakilkan dengan tulisan "O:)". Tulisan ini bisa lebih bermakna dari pada kata "pening" kepada lawan bicaranya.
Bagi kalangan muda bahasa-bahasa ini menjadi penting karena juga menunjukkan bagian dari komunitas. Sehingga membuat mereka untuk saling belajar baik dari teman atau melalui buku. Bahasa SMS telah membentuk sosiolek (dialek sosial) yang membedakan dengan yang lain. Sosiolek ini mempunyai kemungkinan untuk berkembang sesuai dengan interaksi di daerah. Sosiolek SMS yang memang basisnya bahasa Indonesia ini ketika bersentuhan dengan dialek lokal sangat memungkinkan untuk munculnya variasi bahasa. Dimana sosiolek ini walaupun dasarnya adalah bahasa Indonesia namun susah untuk dimengerti oleh orang dari daerah lain. Karena di daerah lain juga bisa muncul sosiolek sendiri.
Cerpenis dan novelis Naning Pranoto dalam bukunya yang berjudul Creative Writing, jurus-jurus menulis kreatif dan efektif. Bahwa bahasa SMS adalah sebuah model penulisan dengan materi yang aneh, yang hanya ditangkap dan dimengerti oleh 'kalangan sendiri', yakni antara mereka (mungkin saya dan anda) yang mengerti singkatan-singkatan, simbol-simbol tersebut.
Di kalangan remaja, pemakaian campuran kata bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia sering ditemukan. Masalah menjadi bertambah ketika penulisan kata bahasa Inggris yang belum secara resmi dibahasa indonesiakan ditulis dengan ejaannya pada lafal Bahasa Indonesia. Remaja melakukan ragam dalam penulisan tersebut sebab memiliki beberapa dorongan seperti agar dikatakan memiliki kreatifitas, gaul, dan berpengetahuan luas. Para remaja juga sering mengombinasikan huruf abjad dengan angka. Hal ini jelas dapat menimbulkan kesulitan pada  penerima pesan.
Sebagai contoh berikut ini:
5af ganggu, u ge d mana?????????”( maaf ganggu, kamu lagi di mana?)
Q ge OTW k HumZ”(Aku lage on the way ke Home)
yasud TT DJ yach, C U”(ya sudah hati-hati di jalan ya)

Contoh bahasa sms di atas sangat membingungkan jika yang membaca tidak paham arti dari penyimbolan dan singkatan-singkatan pada sms.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Ciri-ciri Bahasa pada sms dan media chatting
-       Menggunakan Bahasa bersifat notformal, sehingga dapat berupa Bahasa gaul, Bahasa Inggris, Bahasa alay, maupun Bahasa daerah dan prokem.
-       Bahasanya disingkat.
-       Terkadang menggunakan emotikon
Bahasa yang digunakan pada sms dan media chatting memiliki keunikan tersendiri. Para kaum remaja menggunakan Bahasa dimana terkadang hanya diantara mereka yang dapat mengerti Bahasa tersebut.
Pada awalnya singkatan yang sebenarnya berfungsi supaya menghemat energy yang digunakan untuk mengetik sms serta mencegah pembagian teks sms menjadi 2 bagian berubah menjadi tren dengan alasan karena mereka malas harus mengetik kalimat terlalu banyak.
Penggunaan Bahasa pada sms dan media chatting pun mengalami perkembangan, dari yang awalnya hanya emotikon untuk ekspresi standar kini bercabang, misalnya ekspresi menangis. Bahasa yang digunakan pada sms tentunya tergantung pada kepada siapa pesan ditujukan.
Bahasa Inggris juga dimasukkan ke dalam penggunaan Bahasa di sms dan media chatting, bahkan masuk ke dalam Bahasa gaul anak remaja.
Bahasa yang digunakan dalam sms dan media chatting berfungsi sebagai media kreativitas remaja, memberikan nuansa baru bagi kebahasaan, media ekspresi yang dapat menunjukkan kepribadian penggunanya, serta menciptakan Bahasa baru, akan tetapi penggunaannya tetap harus dibatasi, sesuai dengan situasi serta kondisinya.

DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan., Soenjono Dardjowidjojo, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Nazarudin. 2008. SMS Gaul. Jakarta: Puspa Swara.
Dianawati, Ajen. 2007. SMS Gaul Junior. Jakarta: WahyuMedia.
Icha. 2009. SMS Smart n Happy. Jakarta: Puspa Populer.
Pranoto, Naning. 2006. Creative Writing. Jakarta: Prima Media Pustaka
Haris, Dody. 2009. Kamus Lengkap dan Istilah Chatting, Milis dan SMS. Jakarta: Ekstra Gratis.
Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blog Template by BloggerCandy.com