PEMERIKSAAN DIREK TINJA
Adalah pemeriksaan mikroskopis tinja yeng paling sederhana,
paling awal, dan harus selalu dikerjakan sebelum melakukan pemeriksaan indirek,
dengan kata lain merupakan pemeriksaan penyaring (screening test)
Pemeriksaan direk meliputi:
1.
Pemeriksaan Direk tanpa pemulasan
2.
Pemeriksaan Direk dengan pemulasan
3.
Pemeriksaan Direk Kato-Miura
4.
Pemeriksaan Direk Cellophane-Tape
Selanjutnya dibawa ini akan dijelaskan cara dan teknik dari
berbagai metoda di atas.
A.
Pemeriksaan Direk dengan atau tanpa pemulasan
Larutan cat yang biasa di gunakan:
§
Eosin
Untuk mencari parasit dalam bentuk
tropozoid, kista, telur, dan larva/ tempayak.
§
Iodine (Lugol yang diencerkan 5X, D’antoni,
Gram)
Untuk melacak parasit dalam bentuk kista, telur, tempayak.
§
Methylene Blue – Buffer (Nair)
Untuk memulas inti tropozoid dan kista.
§
Lugol
Untuk melacak parasit dalam bentuk kista, telur, tempayak.
§
Asam Asetat 10%
Untuk melihat leukosit.
Pemeriksaan dengan deck glass (dengan atau tanpa
pemulasan)
Cara kerja:
1.
Sediakan kaca benda, teteskan 1-2 tetes larutan
garam isotonis di atas sisi sebelah kiri, teteskan 1-2 tetes salah satu larutan
pemulas terpilih di atas sisi sebelah kanan.
2.
Dengan menggunakan lidi? Kawat, ambil tinja sebesar 1-2 mm3, apabila:
ü
Tinjanya berbentuk: ambil dari bagian dalam dan
dari bagian luarnya, terutama yang terdapat bercak lendir/ darah.
ü
Tinjanya cair: ambil dari bagian permukaan
cairan tinja, terutama yang terdapat bercak lendir/ darah.
Hindarkan pengambilan serat-serat
dan biji-bijian.
Perlu diperhatikan, bahwa untuk
tinja yang cair selalu dipilih untuk dikerjakan terlebih dahulu.
3.
Kemudian, campurrkan baik-baik secara merata
pada larutan isotonis di atas kaca benda.
4.
Ulangi lagi pengambilan tinja, kenudian campur
baik-baik secara merata pada larutan pemulas diatas kaca benda.
5.
Ambil kaca penutup, letakkan salah satu sisinya
secara serong pada tepi tetesan menyebar menyusuri tepi sisi kaca penutup,
kemudian lepaskan (jatuhkan) kaca penutup diatas kaca benda.
Hindarkan dari timbulnya gelembung-gelembung udara di antara kaca benda
dan kaca penutup.
6.
Letakkkan sediaan di atas kertas Koran, amati
ketebalan sediaan.
Sediaan dianggap mempunyai ketebalan cukup apabila sediaan tersebut dapat
terbaca huruf-huruf yang kecil dari surat kabar.
Sediaan dikatakan terlalu tipis apabila huruf-huruf pada surat kabar
dengan mudah dapat terbaca lewat sediaan.
7.
Dengan pensil, beri table keterangan pada ujung sisi kanan kaca benda.
8.
Amati sediaan secara sistematis di bawa
mikroskop dengan okuler 10x dan obyekrif 10x bila perlu dengan obyektif 40x.
Untuk lebih memperjelas pemandangan lubang dan ketinggian kondensor dapat
diatur.
9.
Laporkan temuan hasil pemeriksaan.
B.
Pemeriksaan Direk Kato-Miura
Merupakan suatu pemeriksaan tinja direk
dengan menggunakan sediaan tebal.
Pemeriksaan ini baik untuk pemeriksaan
semua jenis telur helminthes.
Macam-macam teknik:
ü
Kato Thick-Smear technique
ü
Cellophane covered thick smear
ü
The Cellophane thick stoolsmear.
Cara Kerja:
1.
Sediaan kaca benda yang telah siap pakai, dengan
spatula kecil ambil tinja sebsesar 4 x 4 atau 4mm3 (50-60 mg) letakkan di
tengah kaca benda.
2.
Dengan pinset, ambil selembar cellophane dari
dalam botol yang berisi larutan Kato, letakkan di atas tinja pada kaca benda.
3.
Dengan karet pada ujung pensil atau tutup botol,
tekan dan ratakan tinja di bawah cellophane, sampai tinja hampir mencapai tepi
sisi-sisi cellophane.
Untuk mencegah pecahnya kaca benda
pada penekanannya, maka di bawah kaca benda dapat diletakkan setumpuk kertas
surat kabar yang sudah tidak dipakai.
4.
Beri label keterangan pada sediaan.
5.
Diamkan sediaan pada suhu kamar selama ½ - 1
jam, dapat juga diletakkan di bawah lampu atau di dalam incubator pengering (40
derajat celcius) selama 20-30 menit, untuk penguapan air dalam tinja.
6.
Amati di bawah mikroskop dengan pembesaran lemah.
7.
Laporkan temuan hasil pemeriksaan.
C .
Pemeriksaan Cellophane Tape
Metode ini khusus untuk mendiagnosa
Oxyuriasis/ Enterobiasis.
Saat pemeriksaan sebaiknya pada pagi hari setelah bangun tidur sebelum mandi dan buang
air besar serta buang air kecil (bagi wanita) Hal ini disebabkan karena cacing
Oxyuris vermicularis bertelur di malam hari (Nocturnal)
Pemeriksaan ini juga berguna untuk
menemukann adanya proglotid dan atau telur Taenia saginata, Taenia solium, dan
Dipylidium caninum di daerah perineal, sebab proglotid dari Cestoda tersebut
biasanya dilepaskan satu persatu dan
dapat bergerak ke luar secara aktif
melalui anus.
Cara Kerja:
1.
Letakkan selembar pita cellophane di atas kaca
benda yang telah siap pakai dan atur sedemikian rupa sehingga panjang pada
kedua sisi kaca benda berbeda (panjang dan pendek)
Rekatkan sisi pendeknya.
2.
Letakkan alat penekan lidah/ tangkai sendok
berujung tumpul pada sisi kaca benda berpita pendek.
3.
Lampirkan pita panjang kea tau menutup ujung
alat penekan lidah.
4.
Dengan tangan kanan pegang erat alat-alat
tersebut
5.
Pada kedudukan penderita menungging, dengan
tangan kiri sisihkan lipatan bokong sehinngga tampak lubang anus, kemudian
kenakan/ tempelkan (secara halus) ujung alat penekan lidah yang terlapisi pita
pada kulit sekitar lubang anus.
6.
Lampirkan kembali pita yang melapisi alat
penekan lidah ke atas kaca benda.
7.
Dengan segumpal kapas kering usaplah bagian atas
pita agar menambah perlekatan pita pada kaca benda.
8.
Amati sediaan di bawah mikroskop dengan
pembesaran lemah dan pengecilan kondensor.
9.
Laporkan temuan hasil pemeriksaan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar