Jumat, 03 April 2015

Proses Menstruasi



TUGAS BIOMEDIK
“PROSES MENSTRUASI”
 

A.    Definisi Menstruasi
Perubahan terbesar yang terjadi pada wanita saat pertumbuhan adalah dimulainya masa menstruasi. Menstruasi adalah keluarnya sedikit atau beberapa cairan darah selama beberapa hari dari vagina setiap bulannya. Hal ini mungkin terdengar menakutkan bagi seorang perempuan yang baru kali pertama mengalami menstruasi.
Umumnya menstruasi dimulai ketika seorang perempuan berusia antara 10-15 tahun tergantung dari pesatnya pertumbuhan hormon tubuh. Jangka waktu antara satu menstruasi ke menstruasi berikutnya biasanya sekitar 28 hari (4 minggu atau sekitar satu bulan). Tapi hal ini bisa berbeda-beda dari 20 ke 35 hari atau bahkan lebih lama, terutama pada awal menstruasi. Menstruasi bisa terjadi paling singkat 2 hari dan paling lama 8 hari.
Menstruasi terjadi ketika masa pubertas atau remaja yang disebabkan oleh pertumbuhan hormon dan peningkatan hormon seks.
Menstruasi merupakan siklus yang kompleks karena melibatkan berbagai unsur dalam tubuh perempuan, diantaranya panca indera, korteks serebri, hipotalamus, aksis hipofisis-obarium) dan organ tujuan (uterus, endometrium, serta organ seks sekunder).
Dimulainya masa pubertas dan menstruasi pertama (menarche) seringkali dideskripsikan sebagai peristiwa utama dalam sejarah kehidupan remaja.


B.    Patofisiologi siklus menstruasi
 
Patofisiologi siklus menstruasi merupakan siklus hormonal yang kompleks sebagai mata rantai dari :
v  Pancaindera
v  Nukleus amigdale
v  Hipotalamus
v  Hipofise
v  Ovarium
v  Uterus endometrium
Menstruasi pertama kali disebut dengan menarche. Faktor psikologis cukup berperan ketika terjadi menarche. Hal ini diperkirakan terjadi karena pengaruh globalsasi dan video-video asusila yang banyak beredar sehingga megakibatkan menarche terjadi lebih dini yaitu pada usia kurang dari atau sama dengan 10 tahun.
Nukleus amigdale memegang peranan penting sebagai “pubertas inhibitor” sehingga hipotalamus tidak merangsang hipofise untuk mengeluarkan ‘gonadotrophine hormonal” terlalu dini.
Pada permulaan menstruasi sampai dengan usia 17-18 tahun sering tejadi ‘anovulasi’ sehingga “estrogen yang dominan” mempunyai kesempatan untuk merangsang end-organ seks sekunder untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

C.    Hormon yang Mempengaruhi

 

1.  FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH.
2.LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH
3.PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolactin


D.   Ciri-ciri
Ciri dari darah menstruasi itu sendiri, seperti :
ü  Berwarna hitam kemerahan
            ü  Encer karena proses fibrinolysis
            ü  Berlangsung sekitar 3-5 atau 7 hari
            ü  Terkadang disertai rasa nyeri
Setelah mensturasi berlangsung selama 4-7 hari, perdarahan perlahan-lahan berkurang. Perdarahan regional berkurang akibat konstriksi dan trombosis sisa arteriola spiralis yang tidak rusak, sehingga bercak perdarahan akhirnya berhenti.
Interval antara ovulasi dan menstruasi normalnya hampir tepat 14 hari. Sebaliknya, pada periode praovulatoir, interval hari pertama menstruasi dengan hari ovulasi dapat beragam dari 7 atau 8 hari hingga lebih dari satu bulan. Variasi periode praovulatoir ini menyebabkan perbedaan interval antar periode menstruasi.

E.    Tanda dan Gejala Menstruasi
Nyeri pada perut merupakan salah satu gejala menstruasi.
Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala yang dapat terjadi pada saat masa menstruasi:
Ø  Perut terasa mulas, mual dan panas.
Ø  Terasa nyeri saat buang air kecil.
Ø  Tubuh tidak fit & Demam.
Ø  Sakit kepala.
Ø  Keputihan.
Ø  Radang pada vagina.
Ø  Gatal-gatal pada kulit.
Ø  Emosi meningkat.
Ø  Nyeri dan bengkak pada payudara.
Ø  Bau badan tidak sedap.
Ø  Muncul Jerawat di wajah.

F.    Siklus Menstruasi
Ada 3 fase yang dialami setiap wanita selama menstruasi, yaitu :
1.       Fase Folikuler adalah dimana kadar FSH (Folicle Stimulating Hormone) sedikit meningkat sehingga merangsang tumbuhnya 3 – 30 folikel ovarium (kantung dinding telur ) yang masing – masing mengandung 1 sel telur.\
2.       Fase Ovulatior adalah dimana kadar LH (Luteinizing Hormone) meningkat dan folikel yang matang akan menonjol ke permukaan ovarium (dinding telur) untuk melepaskan sel telur (ovulasi). Sel telur biasanya dikeluarkan dalam waktu 16 – 32 jam setelah terjai peningkatan kadar LH. Dalam fase ini biasanya wanita mengalami gangguan nyeri pada perut bagian bawah, rasa itu bisa berlangsung dalam beberapa menit bahkan sampai beberapa jam.
3.       Fase Luteal adalah lepasnya sel telur dari indung telur selama 14 hari, dan folikel ovarium ( kantung induk telur ) akan menutup kembali dan membentuk kopus luteum yang menghasilkan hormon progesteron dalam jumlah besar.

Siklus Menstruasi
 
Tetapi perlu diketahui setelah 14 hari korpus luteum akan hancur dan selama dalam fase ini seorang wanita juga akan mengalami peningkatan suhu tubuh sampai siklus yang baru akan dimulai, keculai jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus luteum akan menghasilkan HCG (Human Chorionic gonadotropin) hormon ini akan menjaga kropus luteum yang menghasilkan hormon progesteron sampai janin bisa menghasilkan hormonnya sendri. Fase Luteal biasanya ditandai sebagai fase bagi wanita yang ingin hamil.

v  Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu:
1.    Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah
2.    Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi)
3.    Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim)


G.   Masa Subur
 

Masa subur wanita dinyatakan sebagai masa di mana terdapat sel telur yang siap dibuahi oleh sperma (dan bersamaan dengan itu ada sperma yang siap membuahi sel telur). Sel telur yang siap dibuahi adalh sel telur yang telah dilepaskan dari indung telur dalam suatu proses yang disebut dengan ovulasi.
Secara normal wanita telah memiliki ribuan sel telur yang dalam indung telur (ovarium) kiri dan kanan yang telah diperolehnya sejak wanita itu masih berupa janin dalam kandungan ibunya. Hanya saja sel-sel telur tersebut berada dalam keadaan diam, standby, akibat pengaruh bahan yang dikeluarkan oleh sel folikuler (beberapa sel-sel gepeng yang bergandengan yang membungkus masing-masing sel telur, sel-sel ini juga berada di dalam indung telur).
Pada wanita yang subur, lama siklus haid sesuai dnegan lama siklus ovulasinya. Jadi bila wanita tersebut haid setiap 30 hari, dia mengalami ovulasi juga setiap 30 hari, dengan demikian periode masa subur wanita tersebut juga setiap 30 hari.
Masa subur wanita dapat dihitung dengan menlakukan perhitungan minggu subur sebagai berikut :
a.        Menstruasi wanita teratur antara 26-30 hari
Ø  Masa subur dapat diperhitungkan, yaitu menstruasi hari pertama ditambah 12 yang merupakan hari pertama minggu subur dan akhir minggu subur adalah hari pertama menstruasi ditambah 19.
Ø  Puncak minggu subur adalah hari pertama menstruasi di tambah 14.
Sebagai contoh, seorang wanita mendapat menstruasi 5 September. Maka perhitungan minggu suburnya adalah antara tanggal 17-24 september, sehingga harus menghindari hubungan intim untuk mencegah kehamilan. Sistem pantang berkala dengan kalender mempunyai kegagalan berkisar 15-20%.
b.         Pantang berkala dengan sistem suhu basal
Telah diketahui bahwa penurun suhu basal sebanyak 1/2-1 derajat celsius pada hari ke-12 sampai ke-13 menstruasi, dimana oculasi terjadi pada hari ke-14. Setelah menstruasi suhu akan naik lebih dari suhu basal sehngga siklus menstruasi yang disertai “ovulasi” terdapat temperatur “bifasik”.

  
H.   Periode Menstruasi

 


Bagi remaja putri yang baru pertama kali menstruasi terkadang mengalami siklus haid yang tidak teratur, misalnya dalam 1 bulan terjadi 2 kali menstruasi (2 kali siklus) itu adalah hal yang lumrah / wajar Untuk membantu mengetahui panjangnya dan waktu suklus dapat membuat catatan pada kalender, karena dapat membantu anda memperkirakan siklus yang akan datang. Siklus menstruasi biasanya terjadi antara 3 – 7 hari

I.      Tips menjaga kelangsungan siklus menstruasi
Ada banyak tips menarik untuk menjaga kelangsungan siklus menstruasi yang tepat dan bersih, diantaranya :
    1.    Buatlah catatan pada kalender anda setiap menstruasi, sebagai panduan anda untuk  mengetahui siklus menstruasi selanjutnya.
     2.    Memperhatikan kebersihan selama menstruasi, karena dinding rahim dan vagina sangat mudah terkena infeksi atau virus.
     3.    Pinggang terasa sakit seperti nyeri, pegal – pegal karena ketariknya otot rahim. Untuk menguragi rasa sakit atau nyeri dapat mengonsumsi obat penghilang sakit haid dengan dosis yang tepat atau minum ramuan tradisional (jamu).
    4.  Pemilihan pembalut yang lembut, aman, nyaman tanpa menimbulkan iritasi, tidak mengandung gel, serta underwear yang berbahan cotton (lembut) Karena darah menstruasi adalah media yang sangat mudah bagi tumbuhnya kuman penyakit yang membahayakan organ vital anda.
      5.    Mengganti pembalut dan underwear paling lama 4 jam sekali baik ketika mandi atau buang air besar, bila perlu 2 – 3 kali mengganti pembalut tergantung pada banyak tidaknya darah yang keluar pada saat menstruasi.
      6.    Membasuh alat vital anda baik ketika anda mengganti pembalut atau saat setelah buang air besar dengan air bersih, yang lebih baik lagi dengan air hangat dan sabun dengan pH yang lembut dan ringan agar tidak terjadi alergi, infeksi dan jamur pada alat vital anda.
     7.   Perhatikanlah selalu siklus menstruasi anda dengan baik dan benar. Agar menstruasi lancar dan menentu, serta jagalah selalu kebersihan organ intim anda agar tidak mudah terindentifikasi penyakit virus atau penyakit lainnya.
    8.   Saat menstruasi, rasa nyeri akibat kram menstruasi seringkali datang. Bisa hanya samar-samar atau sangat nyeri. Kondisi ini memang sedikit menggangu saat menstruasi. Kondisi yang dalam istilah medisnya disebut dysmenorrhea ini biasanya terjadi di perut bagian bawah. Salah satu cara meredakan nyeri haid adalah dengan mengompres perut dengan air hangat.
    9.  Perbanyak asupan cairan untuk menghindari dehidrasi. Kekurangan cairan akan membuat nyerinya semakin terasa. Usahakan untuk minum air hangat untuk meningkatkan aliran darah ke daerah panggul.
1 10.  Membuat ramuan jahe. Caranya, rebus beberapa potong jahe yang telah dimemarkan dalam air lalu minumlah air jahe dalam keadaan hangat.
11.  Tempatkan handuk hangat di sekitar perut bagian bawah. Ini cara yang cukup mudah untuk menghilangkan nyeri sementara waktu.
12.  Meminum teh beraroma mint. Lebih baik jika diminum dalam keadaan hangat.
13.  Melakukan peregangan pada pagi hari dapat melancarkan pereedaran darah dan sekaligus mengurangi rasa nyeri.

J.    Penggunaan Pembalut
Biasanya darah haid mula-mula keluar berwarna hitam, kemudian berubah kepada merah, kemudian antara merah dan kuning, kemudian kuning dan akhirnya keruh (yakni antara putih dan hitam), hingga akhirnya putih bersih tanda selesainya haid. Namun tiap wanita biasanya memiliki siklus warna darah yang berbeda satu sama lain.
Untuk menampung darah haid, wanita yang mengalami menstruasi harus memakai pembalut, baik pembalut tradisional misalnya kain ataupun pembalut modern yang sudah ada dengan berbagai keunggulan. Ada pembalut yang terbuat dari herbal, sehingga nyaman dipakai, ada juga pembalut yang di desain dengan ukuran panjang 29 hingga 35 cm untuk dipakai saat tidur atau bagi mereka yang darah haidnya keluar dengan deras. Pembalut harus diganti minimal dua kali sehari untuk mencegah agar tidak terjadi infeksi pada vagina atau gangguan-gangguan lainnya.
v    Cara memilih pembalut yang tepat
ü  Pilih pembalut sesuai dengan kebutuhan.
Pembalut dengan ukuran ekstra tebal dipakai pada saat volume darah menstruasi banyak atau di malam hari. Beberapa merk menyediakan pembalut bersayap, yang membantu pembalut melekat lebih sempurna pada celana dalam dan juga mencegah rembesan yang menodai celana dalam. Tetapi kalau volume darah menstruasi tidak terlalu banyak, bisa juga memakai pembalut yang lebih tipis.
ü  Pilih yang nyaman dipakai dan tidak mudah mengerut.
Patokan pembalut yang nyaman dipakai adalah pembalut yang tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Jika pembalut yang dipakai mudah mengerut, maka kebocoran rentan terjadi, sehingga darah bisa tembus kemana-mana.
ü  Pilihlah pembalut berdaya serap tinggi.
Tapi pastikan bahwa pembalut yang berdaya serap tinggi itu permukaanya kering. Kondisi permukaan pembalut yang kering memperkecil risiko terjadinya kelembapan dan iritasi.
ü  Pada saat membeli pembalut, pastikan kemasannya baik dan tertutup rapat.
Segera tukarkan pembalut yang kemasannya rusak, sekecil apa pun itu. Kerusakan kemasan, seperti lubang, bisa jadi celah masuk bakteri yang terbawa debu. Penggunaan pembalut berkaitan dengan permukaan kulit organ tubuh yang relatif sensitif, makanya higienitasnya harus terjaga.
ü  Pilihlah pembalut dari bahan sangat lembut dan lentur.
Ini akan mengurangi faktor iritasi pada daerah kulit vagina dan juga mengurangi resiko kebocoran.


K.    Kelainan menstruasi
F  Menstruasi yang menyakitkan atau dysmenorrhea.
Dysmenorrhea pertama biasanya dihubungkan dengan naiknya kadar kimia alami di dalam tubuh saat ovulasi, yang menyebabkan rasa sakit. Dysmenorrhea kedua merupakan tanda suatu kelainan mendasar. Dysmenorrhea kedua ini mempengaruhi wanita yang belum pernah menstruasi sebelumnya. Kelainan reproduksi, endometriosis, atau fibroids dapat menimbulkan menstruasi dengan rasa sakit, dan satu-satunya cara untuk mengetahui penyebabnya secara pasti adalah dengan memeriksakannya ke dokter. Gejala dysmenorrhea termasuk rasa sakit pada punggung bagian bawah atau kaki, kram perut, atau sakit pada tulang panggul. Kelainan menstruasi ini dapat menunjukkan ketidaksuburan.

F  Menstruasi yang sangat hebat, atau menorrhagia.
Ketidakseimbangan hormon atau kelainan rahim dapat menyebabkan volume darah menstruasi yang sangat tinggi, namun Dr Minkin mengatakan bahwa penyebabnya tidak selalu jelas. Jika wanita mengalami menstruasi selama tujuh hari atau lebih, dan darah yang keluar tidak tertampung lagi oleh pembalut, maka kemungkinan ia menderita menorrhagia. Darah yang menggumpal juga sebenarnya normal, namun gumpalan darah dalam jumlah besar merupakan tanda "heavy periods".Menorrhagia dapat menyebabkan anemia, jadi pastikan untuk mengonsumsi cukup banyak zat besi. Daging yang tidak berlemak, sayuran hijau, sereal, oatmeal, kacang kedelai rebus, dan kacang-kacangan lain, merupakan sumber zat besi yang baik. Obat-obatan dari dokter mungkin dibutuhkan untuk mengatasi menstruasi yang berlebihan atau anemia, namun pastikan untuk memberi tahu dokter jika sedang berusaha untuk hamil.

F  Menstruasi tidak teratur, atau oligomenorrhea.
Menstruasi yang tidak dapat diprediksi datangnya termasuk normal, namun hanya bila hal ini terjadi pada tahun pertama wanita mengalami menstruasi dan saat perimenopause (tahun-tahun menjelang menopause). Ketidakseimbangan hormon atau kelainan juga menyebabkan haid tidak teratur, yang dapat memengaruhi tingkat kesuburan dan kesempatan wanita untuk mendapatkan bayi.

F  Tidak mengalami menstruasi atau amenorrhea.
Jika wanita tidak mengalami menstruasi selama tiga bulan, kemungkinan ia sedang hamil. Namun penyebab lainnya bisa juga karena ia mengalami amenorrhea, perimenopause, atau menopause. Penyebab yang paling umum dari absennya menstruasi adalah kehamilan. Amenorrhea juga merupakan efek samping dari penyakit, stres, latihan terlalu berat, atau turunnya berat badan yang terlalu banyak. Jika wanita tidak menstruasi, bisa jadi ia tidak berovulasi (tidak melepas telur setiap bulan). Jika tidak berovulasi maka ia akan kesulitan hamil. Penderita sebaiknya menghindari diet dan latihan yang ketat.

F  Osteoporosis
Sekitar 90 persen perempuan yang mengalami masalah osteoporosis, penyebabnya dipengaruhi oleh hormon estrogen di dalam tubuh mereka. Hormon estrogen lebih aktif diproduksi oleh tubuh sebelum menopause. Namun setelah menopause, pembentukan hormon estrogen akan menurun dan melambat drastis sehingga mengakibatkan penghancuran tulang yang lebih cepat dibandingkan dengan proses pembentukannya.
Haid pertama dapat mempengaruhi serangan osteoporosis. Di beberapa kasus kesehatan, osteoporosis memiliki kemungkinan untuk menyerang remaja. Kemungkinan resiko penyakit osteoporosis bisa dilihat dari haid pertama, atau kista ovarium. Hormon estrogen adalah unsur penting dalam proses penentuan massa tulang, jadi memperoleh haid pada saat usia remaja menjadi sebuah pertanda yang sangat penting.
Seorang remaja putri yang mendapat haid pertama atau menarche pada usia 15 tahun ke atas akan mempunyai resiko terserang osteoporosis yang lebih besar. Disamping itu, haid yang tidak teratur menjadi salah satu tanda kemungkinan resiko terjadi pengeroposan tulang.
F  Toxic Shock Syndrome (TSS)
TSS adalah infeksi bakteri yang jarang namun serius yang dapat dikaitkan dengan penggunaan pembalut. Untungnya, TSS yang dikaitkan dengan menstruasi hampir selalu dapat dicegah dengan mengubah pembalut secara teratur dan dengan menggunakan serapan terkecil yang diperlukan (misalnya, "ramping biasa" bukan "super plus"). Sebuah tindakan pencegahan yang masuk akal adalah untuk mengubah pembalut setiap 4 jam atau lebih sering jika aliran darah berat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blog Template by BloggerCandy.com